Cirebon, 15 Des 2025 / Galuh Pakuan Nusantara.Com — Kanjeng Gusti Sultan Sepuh Cirebon, Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, S.Psi., M.H., selaku Ketua Umum Dewan Adat Nasional Republik Indonesia (DANRI), menegaskan bahwa kekuatan sebuah negara tidak semata ditentukan oleh stabilitas politik dan kekuasaan, melainkan oleh kemampuannya mendengar, merawat, dan melindungi suara masyarakat adat serta rakyat kecil.
Menyikapi dinamika politik nasional saat ini, Sultan Sepuh Cirebon menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun di atas nilai sejarah, adat istiadat, dan kearifan lokal Nusantara, sehingga setiap kebijakan negara seharusnya berpijak pada realitas kehidupan masyarakat di akar rumput.
> “Negara akan berdiri kokoh apabila para pemimpinnya mau mendengar suara adat dan jeritan rakyat kecil. Kekuasaan tanpa keadilan hanya akan melahirkan jarak antara negara dan rakyatnya,” ujar Sultan Sepuh Cirebon.
Sebagai Ketua Umum DANRI yang menaungi dan mengoordinasikan berbagai komunitas adat di seluruh Indonesia, Sultan Sepuh menilai bahwa masyarakat adat selama ini masih sering menjadi objek kebijakan, namun belum sepenuhnya menjadi subjek dalam proses pengambilan keputusan nasional. Padahal, peran masyarakat adat sangat strategis dalam menjaga harmoni sosial, kelestarian budaya, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
> “Adat bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan fondasi moral dan kultural bagi masa depan bangsa. Negara yang kuat adalah negara yang menghormati adat dan budayanya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sultan Sepuh Cirebon mengajak seluruh pemangku kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk kembali meneguhkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan menempatkan keadilan sosial dan kemanusiaan sebagai roh dalam setiap kebijakan publik.
Ia juga menekankan pentingnya kehadiran negara yang nyata dan berkeadilan bagi masyarakat kecil, termasuk masyarakat adat yang hingga kini masih menghadapi berbagai persoalan, mulai dari ketimpangan sosial hingga keterbatasan akses terhadap perlindungan hukum.
> “Rakyat jangan hanya hadir dalam angka statistik dan laporan. Mereka harus hadir dalam hati nurani dan kebijakan para pemimpin bangsa,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Sultan Sepuh Cirebon selaku Ketua Umum DANRI berharap dinamika politik nasional dapat berjalan secara dewasa, sejuk, dan berorientasi pada persatuan nasional, dengan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok maupun golongan.
> “Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan bermartabat bukan karena kerasnya kontestasi politik, tetapi karena kuatnya persatuan, keadilan, serta penghormatan terhadap adat dan budaya Nusantara,” pungkasnya.( red )
Komentar