Sosok KDM di Mata Sultan Sepuh Cirebon: Pemimpin Berbudaya dengan Jiwa Leluhur Nusantara

Translate

Sosok KDM di Mata Sultan Sepuh Cirebon: Pemimpin Berbudaya dengan Jiwa Leluhur Nusantara

 


Cirebon, 14 Desember 2025 — / Galuh Pakuan Nusantara.com - Kanjeng Gusti Sultan Sepuh Cirebon, Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja, S.Psi., M.H., yang dikenal luas dengan julukan Pangeran Kuda Putih, Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon sekaligus Ketua Umum Dewan Adat Nasional Republik Indonesia (DANRI), menyampaikan pandangan mendalamnya mengenai sosok Kang Dedy Mulyadi (KDM), Gubernur Jawa Barat, sebagai figur pemimpin yang unik, inspiratif, dan sarat nilai-nilai budaya nusantara.


Menurut Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih, kehadiran KDM membawa warna kepemimpinan yang berbeda dari para gubernur Jawa Barat sebelumnya. Gaya kepemimpinannya yang santai namun tegas, terbuka namun tetap berwibawa, dibalut dengan aura budaya yang kuat, menjadikan KDM sosok yang mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.

“Beliau memiliki karakter kepemimpinan yang tidak dibuat-buat, mengalir apa adanya, namun tetap kokoh dalam prinsip,” tutur Sultan Sepuh.


Keterbukaan KDM dalam berkomunikasi dengan publik melalui media pribadinya dinilai sebagai bentuk nyata kepemimpinan yang merakyat. Ia tidak menciptakan jarak dengan masyarakat, melainkan hadir, mendengar, dan menyelami langsung denyut kehidupan rakyatnya. Jiwa sosial yang kuat menjadi ciri khas KDM, mempertegas posisinya sebagai pemimpin yang dicintai dan dirasakan kehadirannya.


“Saya melihat pada diri KDM terdapat aura kepemimpinan nusantara. Ada kekuatan batin, ada jejak spiritual leluhur yang sangat kental. Kebanggaannya sebagai bagian dari peradaban leluhur adalah bukti baktinya kepada para leluhur,” ungkap Sultan Sepuh. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut bukan sekadar simbol atau narasi, melainkan tercermin dalam sikap, kebijakan, dan langkah nyata KDM dalam memimpin.


Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih juga menyikapi adanya pandangan pro dan kontra terhadap sosok KDM sebagai hal yang wajar dalam dinamika demokrasi dan kepemimpinan.

“Bagi saya, yang terpenting adalah seorang pemimpin itu sayang, peduli, dan selalu ingat kepada rakyatnya. Itulah esensi kepemimpinan sejati,” tegasnya. Prinsip tersebut, menurutnya, sejalan dengan falsafah luhur warisan Padjajaran: Asah, Asih, Asuh, yang menjadi dasar kehidupan dan kepemimpinan para putra Padjajaran sejak dahulu.


Lebih lanjut, Sultan Sepuh menilai Indonesia, khususnya Jawa Barat, membutuhkan sosok pemimpin seperti KDM.

“Ini bukan soal pencitraan. Ini adalah soal kasih sayang terhadap sesama, keberpihakan kepada rakyat, dan cinta yang tulus terhadap negeri, terhadap Bumi Pertiwi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.


Sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon, pelanjut trah Pangeran Cakrabuana dan Kanjeng Sunan Gunung Jati, Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih secara tegas menyatakan dukungannya terhadap kiprah dan langkah KDM dalam memimpin Jawa Barat. Ia berharap KDM senantiasa menjaga marwah kepemimpinan dan nilai-nilai luhur leluhur, khususnya warisan Eyang Prabu Siliwangi.


“Sudah waktunya Padjajaran Anyar bangkit dan ngahiji. Semoga Kang Dedy Mulyadi senantiasa diberi kekuatan, kebijaksanaan, serta keberkahan dalam mengemban amanah kepemimpinan,” pungkasnya.


Sebagai informasi kepada publik, Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih merupakan Sultan Sepuh Kasepuhan dari trah asli Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana, yang secara historis berada di luar heritage (cagar Budaya) Keraton Kasepuhan saat ini. Sekitar 234 tahun silam, keluarga leluhurnya mengalami peristiwa sejarah kelam yang dikenal sebagai Sejarah Peteng Cirebon, sehingga para leluhur beliau harus menyelamatkan diri ke wilayah Kuningan demi menjaga keberlangsungan trah dan nilai-nilai leluhur.


Dalam perjalanan waktu, Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih dikenal sebagai sosok pemimpin adat yang merakyat, dekat dengan masyarakat, dan memiliki ikatan batin yang kuat dengan rakyatnya. Kepemimpinan yang bertumpu pada nilai kasih sayang, keberpihakan, dan keadilan inilah yang terus dipegang teguh sebagai amanah leluhur serta status Sultan Sepuh nya sudah terverifikasi oleh Negara.( Red )